Dalam dunia pendidikan anak usia dini, guru memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk karakter dan pola pikir anak. Anak usia dini berada pada masa emas (golden age), yaitu masa di mana segala aspek perkembangan berlangsung pesat mulai dari bahasa, sosial, emosi, hingga moral. Maka dari itu, guru tidak hanya menjadi penyampai materi, tetapi juga sosok yang memahami kepribadian dan kebutuhan psikologis anak. Pendalaman psikologi pendidikan menjadi dasar penting dalam proses pembelajaran di PAUD.
Menurut Ormrod (2011), psikologi pendidikan adalah ilmu yang mempelajari bagaimana manusia belajar dan bagaimana guru dapat membantu meningkatkan proses belajar tersebut. Sebagai guru PAUD, saya merasakan bahwa teori ini benar-benar hidup dalam kegiatan belajar sehari-hari. Anak-anak belajar bukan hanya melalui instruksi, melainkan melalui pengalaman langsung, interaksi sosial, dan perasaan aman yang mereka rasakan di lingkungan sekolah.
Penerapan Teori Psikologi Pendidikan di Kelas PAUD
Salah satu teori yang sering saya rasakan manfaatnya adalah teori perkembangan kognitif Jean Piaget. Ia menjelaskan bahwa anak usia 2-7 tahun berada pada tahap praoperasional, yaitu tahap di mana anak belajar melalui benda nyata dan kegiatan konkret.
Misalnya, saat memperkenalkan konsep besar dan kecil, saya tidak hanya menunjukkan gambar, tetapi mengajak anak membandingkan balok yang mereka pegang. Melalui kegiatan sederhana itu, anak-anak lebih mudah memahaminya karena mereka melihat dan merasakan langsung.
Selain itu, saya juga sering menerapkan teori Lev Vygotsky tentang Zona Perkembangan Proksimal (Zone of Proximal Development), di mana anak akan belajar lebih baik dengan bantuan orang dewasa. Saat mengajarkan anak menulis namanya, saya tidak langsung memperbaiki tulisannya, tapi memberi contoh huruf awal dan membiarkan mencoba lagi. Cara ini membuat anak percaya diri dan berani berproses tanpa takut salah.
Dari pengalaman itu saya belajar bahwa peran guru bukan mempercepat hasil, tetapi menemani proses belajar anak dengan sabar.
Membentuk Karakter Anak Melalui Pemahaman Psikologis
Psikologi pendidikan juga sangat membantu dalam pembentukan karakter anak. Saya sering mengingat pesan Ki Hajar Dewantara: “Anak bukan bejana yang harus diisi, melainkan api yang harus dinyalakan.”
Artinya, guru harus mampu menumbuhkan nilai-nilai baik melalui keteladanan dan pengalaman, bukan sekadar nasihat.
Contohnya, saat anak berebut mainan, saya tidak langsung menegur dengan keras, tetapi mengajak mereka berbicara: “Kita bisa bergantian, ya. Sekarang giliran siapa dulu?” Pendekatan yang lembut seperti ini mengajarkan anak mengendalikan emosi, bersabar, dan menghargai teman. Hal-hal kecil semacam itu ternyata sangat berpengaruh terhadap perkembangan sosial dan emosional anak.
Selain itu, teori Carol Dweck (2006) tentang growth mindset juga relevan diterapkan di PAUD. Anak-anak mengajarkan bahwa kemampuan bisa berkembang jika mereka mau berusaha.
Ketika anak gagal menyusun balok tinggi, saya berkata, “Kamu sudah berusaha hebat! Yuk, coba lagi dengan cara lain.” Kalimat sederhana ini menumbuhkan rasa percaya diri dan membuat anak tidak takut mencoba kembali.
Refleksi Sebagai Guru PAUD
Dari pengalaman saya di kelas, saya semakin yakin bahwa psikologi pendidikan bukan hanya teori dari buku, tetapi panduan nyata untuk memahami dunia anak. Setiap senyum, tangis, dan tawa anak memiliki makna psikologis yang perlu kita pahami.
Guru yang memahami prinsip psikologi pendidikan akan lebih peka terhadap kebutuhan emosional anak, lebih sabar dalam menghadapi perilaku sulit, dan lebih bijak dalam memberi dukungan.
Pada akhirnya, pembentukan karakter dan pola pikir anak bukan hanya tanggung jawab sekolah, tapi juga hasil kolaborasi antara guru, anak, dan lingkungan. Psikologi pendidikan membantu kita memahami bahwa setiap anak unik dan berkembang dengan cara yang berbeda. Dengan memahaminya, guru PAUD dapat menciptakan suasana belajar yang hangat, menyenangkan, dan penuh makna.
Ditulis oleh : Nazmah Aolia - Mahasiswa PGPAUD Semester 3 - Universitas Muhammadiyah Kuningan

